Saturday, August 11, 2012

5. Picture Quality dan Kerusakan Gambar


Gambar pada televisi kita terkadang tidak sesuai dengan gambar yang dikirim dari pemancar. Dikarenakan sangat banyak faktor seperti; udara, gedung & pohon (obstacle), cuaca, dan juga daya pancaran serta jarak pancarannya. Maka itu, stasiun televisi biasanya dalam jangka waktu yang ditentukan melaksanakan sebuah tes untuk mengukur kualitas gambar di daerah tersebut.
Skala yang ada untuk menentukan kualitas gambar/ Picture Quality adalah sebagai berikut:
1.       >>Very Bad<<                                                                   45 dBv/m
2.       >>Bad<<                                                                         46-55 dBv/m
3.       >>Fair<<                                                                                56-65 dBv/m
4.       >>Good<<                                                                            66-75 dBv/m
5.       >>Excellent<<                                                                     76 dbV/m


Jenis-jenis kerusakan nya sebagai berikut:
1.       Interferensi:   Frekuensi beda, dan bandwidthnya juga beda. Maka hasil gambarnya dari dia stasiun tv yang berbeda gambarnya bercampur
2.   Intermodulasi:   Frekuensi beda, bandwitdh sama. Maka channel itu terganggu penerimaan channel itu sendiri.
3.   Ghost:   Atau gambar berbayang
4.   Rolling:  Gambar naik turun 
5.   Ruster:  Atau banyak semut dalam bahasa awam
6.   Snow:   Gambar banyak titik putihnya. 

Sekian, nanti ditambahlagi.

Wednesday, August 8, 2012

4. Program Input Monitor


Pemancar (Transmitter)

Pemancar Televisi SCTV menggunakan perangkat ITELCO B618KA 180 KW IOT (1+1+1) ACTIVE RESERVE yang berada di area komplek RCTI, Jl. Raya Perjuangan, Kebon Jeruk.

Sedangkan, proses penerimaan dari tiga media transmisi yang digunakan oleh SCTV (Fiber Optic, Microwave, dan Satelite Receiver) kemudian dip roses pada Control Room yang disebut Program Input Monitor atau disingkat (PIM).

PIM adalah nama dari keseluruhan perangkat yang terdiri dari perangkat yang akan dirincikan sebagai berikut berserta fungsinya:

A.  Receiver

1.  Dua satelite Receiver (COSHIP dan Scientific Atlanta)

Perangkat ini berguna untuk menerima siaran dari Senayan City untuk diproses lebih lanjut untuk disiarkan secara local dan nasional melalui media transmisi udara dan Satelite.

Dua yang paling atas, adalah satelite Receiver, dua yang ditengah adalah Audio Delay, dan yang dibawah adalah Routing Switcher


2.  Dua Fiber Optic Receiver (Main dan Back-up)
Perangkat ini berguna untuk menerima siaran dari Senayan City untuk diproses lebih lanjut untuk disiarkan secara local dan nasional melalui media transmisi Fiber Optic.
Warnanya hijau, Main dan Back-Up

3.  Microwave Receiver (Hitachi)
     Perangkat ini berguna untuk menerima siaran dari Senayan City untuk diproses lebih lanjut untuk disiarkan secara local dan nasional melalui media transmisi gelombang elektromagnetik dan udara.

B.  Processing

1.  Dua Audio Delay

Fungsinya untuk receiver satelit. Karena pada receiver satellite Video & Audio di terima di Receiver tidak berbarengan, Audio sampai lebih cepat sementara proses di transmisikannya Video memakan waktu lama sehingga gambar dan suaranya tidak sinkron. Maka, yang lebih cepat sampai (Audio) dibutuhkan proses Delay agar sinkron dengan Video yang diterimanya lebih lama.

2.  Video Processor

Berfungsi sebagai korektor terhadap Video yang diterima dari Senayan City. Pada alat ini yang dikoreksi atau diproses adalah Luminant, Chroma, Bright, Contrast dll

Video Processornya adalah yang dibawah. Yang diatasnya Demodulator.


3.  Audio Processor

Untuk Audio Processor, terdapat dua jenis Processor yaitu Processor Audio Mono dan Processor Audio NICAM (digital). Fungsinya sama, untuk memproses dan mengkoreksi Audio baik mono dan Nicam (berbeda perangkat). Sedangkan hal-hal yang dikoreksi adalah Treble, Bass, dan Stereo (untuk NICAM).

Yang diatas adalah Audio Processor Mono, dan yang dibawah Audio processor digital


4.  Demodulator
5.  Video Patch Panel
6.  Audio Patch Panel
Yang diatas, Video Patch Panel, yang ditengah (3) adalah Audio Patch Panel, yang dipaling bawah (putih semua) adalah ADA & VDA


7.  NICAM Decoder & Demodulator
Untuk Receiver NICAM Stereo pada TV Tester

C.  Distribution
1.  ADA (Audio Distribution Amplifier)
Yang diatur pada audio processing adalah rentang frekuensi. Yang diproses adalah level, respon frekuensi, dan clip.
2.  VDA (Video Distribution Amplifier)
Fungsinya untuk menguatkan atau menjaga sinyal input levelnya sama dengan output.

D.  Switcher

1.  Routing Switcher

Perangkat ini disebut routing switcher atau Channel select, yaitu perangkat yang berguna untuk memilih source output/ keluaran untuk disiarkan. LED berwarna merah dan hijau disebelah kanan menunjukkan bahwa switch sedang di lock, jadi apabila kita menekan salah satu tombol source output, channel tidak akan berganti. Sedangkan LED yang berada ditengah mengidentifikasikan bahwa source output yang sedang kita pakai adalah dari FO back up. LED merah mengidentifikasikan audio, dan hijau mengidentifikasikan video. Selain Fo back up, kita punya  source output;  FO main, Microwave, Satelite Receiver 1, Satelit Receiver 2, dsb. (credit to @mecynta)


2. Monitor Switch
Mengganti Output di monitor TV tester untuk dilakukan pengecekkan. Dalam Monitor Switch terdapat 11 pilihan yang terdiri dan source, output, dan recording:
-   FO (source)
-   FO Back-up (source)
-   Microwave (source)
-   DVD 2 (recording) 
-   DVD 3 (recording)
-   Sat1 (source)
-   Sat2 (source)
-   LG DVD 2 (recording)
-   LG DVD 3 (recording)
-   Processor (output Vid Processor)
-   Demodulator (output siaran)



3. NICAM Switcher
Mengganti output Audio NICAM baik dari maupun ke Nicam Bilingual/ Nicam Stereo

Yang NICAM switcher yang paling bawah. Yang Hitam. Yang ditengah Audio Analog Setting u/ TV tester


E. Recording 

1.  Dua Pioneer DVD/HDD Recorder
2.  Dua LG DVD Recorder/HDD Recorder



F.  Display
1.  Main TV Tester
2.  Wave Form Monitor
Terdiri dari dua layar monitor: Audio dan Video level monitoring.

Yang dibawah dengan dua layar dan gambar gelombang adalah Waveform Monitor


Tuesday, July 17, 2012

3. Penguat atau Power Amplifier

Di dalam sebuah perangkat transmitter pasti ada penguatnya. Penguat yang dimaksud adalah rangkaian komponen elektronika yang dipakai untuk menguatkan daya (atau tenaga secara umum). 


Dari Post sebelumnya, daya yang dikeluarkan saat proses modulasi pada perangkat Oscillator sangatlah kecil, maka diperlukan penguat daya (Buffer) untuk menguatkan daya output Oscillator agar memenuhi syarat minimum daya yang masuk ke Driver untuk dikuatkan.


Tapi kenapa sebuah rangkaian Elektronika dibutuhkan penguat? Karena dalam Transmisinya, terkadang daya yang ditransmisikan mengalami pengurangan. Agar daya yang dikirim mendapatkan daya yang hilang kembali, maka dikuatkan. Bisa di tengah jalur distribusi, atau sebelum daya tersebut sampai di sisi penerima.


Penguat itu mempunyai kelas. Kelas kelas yang ada yaitu :


Kelas A
Penguat kelas ini dirancang untuk menguatkan sinyal sinyal kecil. Penguat kelas ini akan tetap bekerja ada atau tanpa input. Makanya penguat ini sangatlah boros tenaga. 


>>Rangkaian penguat kelas A<<

Penguat ini mempunyai kualitas yang paling bagus, namun memakan daya yang sangat besar. Memiliki distorsi yang kecil 


Kelas B
Penguat kelas ini dirancang untuk menguatkan sinyal sinyal besar. Kebalikan kerja dari penguat kelas A. Efisiensinya 50% lebih baik daripada penguat kelas A. Penguat ini tidak akan bekerja jika tidak ada input karena outputnya bekerja hanya setengah siklus sinusiodalnya.

>> Rangkaian penguat kelas B<<

Pada Tx SCTV, penguat yang digunakan adalah penguat jenis ini. Karena daya yang dikuatkan sangatlah besar, jika perangkat tidak ada input dan penguat yang digunakan adalah jenis A, maka akan sangat memakan listrik dan boros. 

Kelas AB
Penguat kelas ini adalah gabungan dari kelas A dan kelas B. Untuk mengatasi permaslahan distorsi pada penguat kelas B, maka dibuatlah penguat kelas AB. Karena penguat kelas B kadang menimbulkan distorsi.

>>Rangkaian penguat kelas B<<


Dalam kondisi ini, maka dalam keadaan tanpa sinyal Vin, transistor tidak mengkonsumsi arus listrik. Sedangkan ketika Vin muncul maka sinyal ini tidak terpotong oleh tegangan VBE sehingga sinyal keluarannya tidak mengalami distorsi.

Jenis Power Amplifier juga ada dua, 

1. Tube
2. Solid State

Contoh contoh Tube, ada IOT  (Inductive Output Tube) dan Klystron. Lainnya, ada Travelling Wave Tube Magnetron tube dan Tetroda Tube. Keduanya jenis jenis tabung yang digunakan pada Power Amplifier. 

250px-Klystron.jpg (250×503)Resizer.ashx (156×300)        << IOT Tube                      Tabung Klystron >> 
Pada Tx SCTV, Penguat Akhir yang digunakan adalah Tabung IOT. Dulu, Tabung Klystron pernah digunakan namun karena tidak efisien penggunaannya diganti menjadi tabung IOT yang lebih modern. 

Daya 1 tabung adalah kisaran 1 kW sampai 60 kW, kalau 2 tabung 80 kW sampai 120 kW. 

Pada penguat pemancar, tidak semua tabung Klystron menguatkan daya Visual dan Audio secara bersamaan, atau tabung tersebut menguatkannya secara terpisah maka tidak efisien. Walaupun pada dasarnya rangkaian mereka hampir sama. Dan juga tabung Klystron membutuhkan daya yang sangat besar maka boros. Namun kualitas gambar yang dihasikan dari tabung Klystron lebih tajam. Beberapa stasiun TV masih menggunakan tabung ini. 

Selain lebih Efisien, karena langsung menguatkan sinyal yang termodulasi ke RF, Tabung IOT juga lebih murah pada maintenance dan Life-Cycle lebih lama. Daya yang digunakan memang besar, tapi tidak sebesar tabung Klystron. 

Selain itu ada juga penguat Solid, yaitu TRPA  atau Transistor Power Amplifier yaitu penguat yang menggunakan rangkaian susunan transistor yang di paralel atau di seri. Contohnya ada MOSFET atau Transistor efek-medan semikonduktor logam-oksida. Ada juga Transistor Bipolar. 

Solid state membutuhkan 7 untuk mencapai daya 1 kW. 7x5 Solid State akan menghasilkan 5 kW dan 7x5x2 akan menghasilkan 10 kW.

Sekian.

Tuesday, July 10, 2012

2. Pemancar Tx SCTV

Sekarang, pembahasan mengenai pemancar. Apa itu pemancar?

Pemancar mempunyai nama lain yaitu Transmitter atau singkatnya Tx. Pemancar adalah perangkat yang merubah sinyal listrik menjadi gelombang elektromagnetik. Salah satu pemancar dengan input video audio yang ada di Tx SCTV adalah transmitter analog UHF bermerek itelco dengan IOT Tube sebagai Final Amplifiernya. Sementara Tx SCTV memancar pada Channel UHF 45, dengan Frekuensi :

Video : 663, 25 MHz
Audio 1 : 668, 75 MHz
Audio 2 (NICAM) :  668, 99 Mhz

Sebelum sampai di proses dalam Pemancar dengan penguat daya, Gambar dan Audio dikirim dari pusat pengambilan gambar (SCTV Tower, Studio Penta, Live Report) melalui tiga jenis kanal transmisi yaitu Microwave, Fiber Optic, dan Satelit. Sementara dari kanal Satelit, SCTV mempunyai dua receiver satelit yang berada di kantor TX SCTV di Kebon Jeruk.

Proses pemancaran TV oleh SCTV memerlukan dua tahap, dikarenakan Antena Pemancar yang memancarkan gambar dan audio yang akan meneruskan ke Jakarta dan Indonesia tidak berada di satu tempat yang sama dengan pengambilan gambar dan studio. Maka, dari SCTV Tower dan Studio Penta, gambar dikirim ke Kantor Tx SCTV di Kebon Jeruk. Kemudian gambar yang masuk dari 4 kanal yang berbeda di proses dan di pilah, yang mana yang lebih layak tayang baik Lokal (Jakarta) maupun Nasional kemudian baru di proses pada perangkat Transmitter di bawah ini:

Ini dia perangkatnya.

Di dalam Pemancar tersebut ada 4 tahapan. Yaitu:
Oscillator - Buffer- Driver- Final Amplifier

Perangkat di dalam Tx tersebut, ada Tx A, B, C, Control, dan Penguat akhir. Di dalam Tx, ada perangkat Oscillator yang sudah ada Buffer di dalamnya. Proses modulasi sinyal audio-video berlangsung di dalam Exciter. Exciter berada di rak Control. 

Perangkat Oscillator 

Seperti gambar diatas, Exciter memuat Local Oscilator, AF Input, RF/IF. Hasil Modulasi di Oscillator mengeluarkan input yang sangat kecil, kemudia dikuatkan pada Buffer sebagai penguat kelas B. Setelah itu, Output dari Buffer masuk ke Driver yang juga penguat kelas B.

Pada Proses Driver, output Buffer kemudian di Couple karena susunan Driver yang seri dimaksudkan untuk menguatkan sampai daya output driver nantinya mencapai Daya input minimum untuk masuk dan dikuatkan pada Final Amplifier yang berbentuk tabung yang bernama IOT Tube (Merek Thales di Tx SCTV).

Jika Output Driver kurang dari Input minimum yang diperlukan oleh tabung IOT, maka tabung teresebut menganggap tak ada input dan perangkat akan mati dan tidak berkerja, karena masih menggunakan penguat kelas B yang tidak akan bekerja jika tidak ada input.

Setelah dikuatkan oleh IOT Tube, maka keluarlah Sinyal RF berdaya besar yang akan di lanjutkan dengan  jalur distribusi Waveguide dan Pemancar Antena.

Sekian penjelasan global mengenai Pemancar Tx SCTV.

Comment ya :D

1. Apa itu Transmisi?

Banyak orang selalu tanya, Transmisi itu apa sih?

Nah, secara harfiah artinya "pengiriman (penerusan) pesan dsb dr seseorang kpd orang (benda) lain" berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia. 


Sementara, Transmisi bisa diaplikasikan pada banyak hal, seperti mentransmisikan gambar (sebagai pesan) dari pusat pengambilan dan pemrosesan gambar ke seluruh penonton di Indonesia. Itu yang dilakukan SCTV. 


Kalau pada pengaplikasian Telekomunikasi, bisa mengirim data, suara, dan juga internet. Dalam mengirim, butuh peralatan yang diperlukan, yaitu pengirim, jalur distribusi, dan penerima. Jalur Distribusilah yang kita bisa sebut Transmisi. Tapi bukan mengatakan jika pengirim dan penerim bukanlah bagian dari ilmu Transmisi. 


Sudah mengerti? Jika belum, ditinjau ulang ya atau comment. Saya juga pelajar. Terima kasih



Satu dua

Hai!

Saya Em, dan saya akan berbagi Info tentang Transmisi. Setelah post perkenala singkat ini, semuanya tentang transmisi pokoknya. 

Fyi, Saya sedang menjalani PKL di PT. Surya Citra Televisi di bagian Tx atau Transmitter. Sementara sudah menjadi bagian dari kelas XII di SMK Telkom Sandhy Putra Jakarta. 

Terima kasih